ORACLE
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga
orang programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai
CEO (Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan
ini berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe. Kisah sukses
Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database relasional. Teori
database relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd
(dalam artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu
lain yang kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang
menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2.
Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan
berpengaruh pada ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi
Unix dan Windows ).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan
implementasi database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational
adalah “way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model
relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model
nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server
di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry
mendiversifikasi produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem
operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi
7.x) ke sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun
1997). Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga
produk-produk nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS),
development tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite
(Oracle Apps).
Pengertian Oracle : Oracle adalah relational database management system
(RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan
terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena
kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
- Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
- Menangani manajemen space dan basis data yang besar
- Mendukung akses data secara simultan
- Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
- Menjamin ketersediaan yang terkontrol
- Lingkungan yang terreplikasi
Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi
informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai
suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi
mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran database dalam sistem informasi,
tidaklah mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database
Management System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang
komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server,
Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling
mahal di dunia, namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle.
Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah
terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle
dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai”
dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka
Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada
MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa
Oracle merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar,
bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar
tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan
berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan
fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan
informasi yang bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar